Istilah Semantik dalam Bahasa Indonesia pada hakikat yang sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani Sema ( kata benda) yang berarti tanda atau sebuah lambang’ berkata kerja semaino yang berarti menandai atau melambangkan sebuah sesuatu .Tanda atau lambang yang dimaksud disini yaitu penandaan kata sema atau linguistik.
Seperti dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure, 1) Suatu komponen yang mana mengartikan wujud bentuk bunyi maupun Bahasa. 2) Komponen yang sudah diartikan atau makna yang sebenarnya dari komponen yang pertama . Kedua dari komponen ini merupakan ‘tanda atau lambang’ sedangkan makna yang sudah ditandai sesuatu yang bertempat diluar Bahasa yang lazim disebut referen (Khusnul, 2016)
Menurut Kridalaksana bahwa pengertian dari semantic adalah suatu bagian struktur Bahasa yang saling berhubungan dengan ungkapan atau makna suatu pembicara, makna yang dimaksud disini merupakan suatu pembicaraan, pengaruh satuan Bahasa dalam pemahaman persepsi Individu, serta mengenai perilaku manusia atau masing-masing kelompok yang saling berkaitan maupun berbeda-beda
Semantik dibagi menjadi dua pengertian yakni semantik general dan semantik. Yang dimaksud dengan semantik general menurut AlfredKorzybski, seorang filsuf dari America beliau mengatakan bahwa semantic general merupakan kesatuan reaksi terhadap filsafat Aristoteles sedangkan, semantik sebagai pelafalan lain dari istilah : Ia semantique yang dikemukakan oleh M. Breal dari perancis-perancis merupakan salah satu cabang linguistic general. Oleh karena itu, semantic merupakan study dan analisis tentang makna-makna linguistik.
Walaupun istilah semantik telah diterima oleh para-para pakar linguistik sebagai cabang linguistik yang mana menganalisis makna-makna dari linguistik namun interpretasi dan ruang lingkup analisis semantic dibidang linguistik belum disepakati ,walaupun demikian seseorang bisa membaca suatu tulisan tanpa mengetahui “apa itu makna yang sebenarnya” dan inilah ciri khas suatu Bahasa yang dapat digunakan untuk dirinya sendiri ,kita bisa memaknai suatu kalimat dengan pengertian dari diri kita sendiri maupun dari orang lain, setiap pengertian makna tidaklah selalu sama masing-masing mempunyai persepsi makna dari pendapat setiap Individu yang berbeda-beda.
Bahasa yang diwujudkan dalam setiap kata-kata adalah representasi realitas , tiap budaya mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memaknai setiap Bahasa yang ada atau juga menyimbolkan sebuah realitas kedalam kata-kata dalam kehidupan kita sehari-hari, adanya suatu khas dalam budaya dalam memberi suatu symbol juga kerap terjadi pada kata-kata yang mengandung emosi, misalnya anger (dalam Bahasa Inggris) berbeda dengan rabbia (dalam Bahasa Italia) masing-masing memiliki makna yang berbeda. (Wierzbicka, 1995) suatu bentuk makna yang sama tapi dalam kondisi yang berbeda-beda adalah suatu bentuk kesatuan kata yang ditafsirkan oleh masing-masing budaya maupun Individu(Mada & Hadiyolo, 2015)