Dr. Anggy Giri Prawiyogi, M.Pd.

Universitas Buana Perjuangan Karawang

 

Sejatinya setiap manusia diberikan anugrah yang terindah oleh Allah SWT, namun tidak sedikit manusia yang tidak menyadari akan anugrah dari-Nya. Hidup ini harus banyak bersyukur daripada takabur apalagi kufur. Jangan mengeluh tapi perbanyak mengayuh, serta harus sabar jangan kurang ajar. Perjalanan hidup seseorang sudah ada yang mengatur tinggal kita mengatur alur, serta ikhtiar untuk belajar supaya masa depan berjalan dengan benar. Tidak ada yang bisa mengetahui garis takdir seseorang kecuali hanya allah SWT karena takdir adalah istilah yang merujuk pada “qadla” atau keputusan Allah yang telah tertulis di lauh mahfudz sejak sebelum dunia tercipta. Namun kita sebagai insan Allah SWT agar selalu bertaqwa dan beriman serta berikhtiar supaya mendapatkan kehidupan yang terbaik dari Allah SWT. Hal ini tersirat dalam Al-Qur’an QS. Ar-Ra’d ayat 11 yaitu “sesungguhnya Alah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka itu sendiri”. Dengan demikian tetap kita sebagai manusia harus menjaga hubungan kita dengan-Nya.

Pekerjaan seseorang merupakan alur sebuah cerita kehidupan dalam menyongsong masa depan dari setiap manusia, ada yang menjadi polisi, tantara, insinyur, presiden, astronot, bidan, guru, serta banyak lagi pekerjaan yang dikerjakan setiap insan,  semua telah ditakdirkan Tuhan kita sebagai insan tinggal menjalankan. Ada pepatah mengatakan bahwa pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar. Maka dari itu cintai apapun pekerjaan yang kita lagi kerjakan sehingga pekerjaan tersebt menajdi sebuah hobi, ketika menjadi sebuah hobi maka pekerjaan yang kita kerjakan akan sangat menyenangkan.

Begitupun dengan mengajar, mengajar adalah salah satu hobi yang banyak digemari oleh para insan dengan profesi sebagai guru. Masih banyak guru honor di sekeliling kita yang sangat sabar dan sangat senang dengan profesinya. Mereka tidak melihat dari penghasilan yang mereka dapatkan tapi melihat manfaat yang disampaiakan sehingga menjadikan keberkahan bagi kehidupan para guru honor. Karena ada tiga hal yang tidak akan putus pahalnya sampai nanti di akhira kela, yaitu ilmu yang dimanfaatkan, doa anak yang shaleh, serta sedekah atau amal Zariah.

Profesi Guru selalu terkesan, siap jadi relawan, tidak banyak gaya namun sederhana dan berkecukupan serta selalu mendapat keberkahan. Guru tidak dapat diukur dengan materi, pekerjaan sebagai guru merupakan sesuatu yang terindah dalam hidup ini. Mengisi seseorang dengan ilmu pengetahuan membawa guru menjadi sangat berarti. Apalagi guru selalu menjaga kelangsungan hidup dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan sehingga manusia tetap hidup penuh kedamaian, ketentraman dengan demikian mereka mampu menjaga harkat dan martabat manusia seutuhnya. Karena hidup sangat berharga, maka tugas guru adalah memotivasi dan mempersiapkan anak didiknya menuju harapan. Membuat anak didiknya merancanakan langkah-langkah yang tepat bagi kelangsungan hidupnya. Membuka pola pikir mereka bahwa untuk mengisi hidup ini dibutuhkan kerja keras dan usaha serta menghapus rasa malas ke arah hal-hal yang baik.

Baca Juga :  DO IT YOURSELF (DIY) SALAH SATU STRATEGI MENGAJAR YANG MENYENANGKAN

Begitu indahnya menjadi guru, maka masing-masing guru diharapkan mengerti dan paham akan tugasnya. Profesi guru adalah profesi yang sangat penting dalam hidup ini, ayat pertama yang diturunkan memerintahkan kita untuk “Iqra” (bacalah). Jadi profesi guru merupakan karunia, profesi guru adalah pemberian langsung dari Tuhan. maka selama kita masih diamanahkan untuk menjadi guru nikmatilah dengan kerja, sukacita dan harapan. Niscaya indahnya berprofesi sebagai guru menjadi anugrah yang tiada bandingnya dengan sesuatu apapun di dunia ini.

Sepenggal kisah cerita guru honor menjadi doktor adalah fakta dari perjalanan seorang guru yang bertawakal yang meyakini Allah selalu ada dalam setiap langkahnya, serta selalu meminta doa kepada kedua orang tua untuk segala sesuatu yang akan dikerjakannya dan yang akan dihadapinya. Dimulai dari kegiatan PLP (Pegenalan Lapangan Persekolahan) Januari 2021 di SDN Mekargalih 2 Purwakarta. Seorang mahasiswa PGSD UPI kampus daerah Purwakarta yang diminta menjadi guru honor di SD tersebut ketika sudah melaksankan kegiatan PLP. Guru kelas 5 yang bernama Bu Yuyun meminta langsung kepada kepala sekolah untuk membuat SK mahasiswa tersebut untuk menjadi guru SBK (Seni Budaya dan Keterampilan). Dengan bantuan beliau akhirnya mahasiswa tersebut menjadi guru di sekolah tersebut walaupun belum selesai studi S1 di PGSD UPI Kampus daerah Purwakarta.

Berjalannya detik tertimpa menit tergusur jam serta bergantinya hari dengan minggu serta bulan guru honor tersebut berhasil menyelesaikan studi S1. Guru honor tersebut sudah terbiasa dalam mendidik para siswa dengan dianugrahi kecerdasan musikal oleh Allah SWT. Kecerdasan setiap manusia berbeda-beda dan bisa dibina dari sejak usia dini. Kecerdasan adalah kemampuan sempurna (komprehensif) seseorang untuk berperilaku terarah, berpikir logis, dan berinteraksi secara baik dengan lingkungannya. Kecerdasan atau yang biasa disebut IQ ( Intelligent Quotient) adalah sifat pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Hal ini sejalan dengan Gardner (2003) mengemukakan kecerdasan majemuk didasari bahwa orang mempunyai kekuatan memahami berbeda dan gaya pemahaman yang kontras. Membawa visi alternatif yang didasarkan pada panganan mengenai pikiran yang berbeda secara radikal, dan visi menghasilkan pandangan mengenai sekolah yang amat berbeda, sekolah yang terpusat pada individual, yang menerima pandangan multi dimensi dari kecerdasan. delapan inteligensi/kecerdasan yang kemudian disebut multi inteligensi. Kedelapan  jenis kecerdasan, yakni : (1) kecerdasan verbal-linguistik; (2) kecerdasan logis-matematik; (3) kecerdasan visual-spasial; (4) kecerdasan berirama-musik; (5) kecerdasan jasmaniah-kinestetik; (6) kecerdasan interpersonal; (7) kecerdasan intrapersonal; serta (8) kecerdasan inteligensi naturalis.

Baca Juga :  Peluang dan Tantangan Menyiapkan Generasi Emas Menuju Indonesia Maju"

Guru honor tersebut mengembangkan pembelajarannya dengan menggunakan kecerdasan musikal. Pengembangan merupakan sebuah proses yang nantinya seseorang akan bertambah dalam hal kemampuan, pengetahuan, ketrampilan dan sebagainya. Kecerdasan musikal merupakan salah satu dari multiple intelligences. Kecerdasa Musikal adalah kemampuan mengubah atau mencipta musik, dapat menyanyi dengan baik , bisa memahami atau memainkan musik, serta menjaga ritme. Kecerdasan musikal mencakup antara lain kepekaan terhadap ritme dan tinggi rendahnya suara, perbedaan nada suara, dan kemampuan untuk memainkan serta membuat lagu serta sebuah proses yang didalamnya mengembangkan kecerdasan musikal siswa agar siswa dapat menyanyikan sebuah lagu, mengingat melodi musik, mempunyai kepekaan akan ritme, irama, dan tinggi rendahnya suara, dapat membedakan nada suara, kemampuan untuk memainkan serta membuat lagu dan sebagainya.

Dengan mengembangkan kecerdasan musikal, guru honor tersebut berhasil menjadikan siswa-siswi di sekolah tersebut  menjadi kreatif, banyak berkreasi serta selalu juara dalam setiap lomba di bidang kesenian. Banyak sekolah yang ingin dilatih oleh guru honor tersbut sehingga pada tahun 2011-2013 mengajar sekitar 5 sekolah di Kabupaten Purwakarta. Berbagai jenjang dia hadapi dari TK-SMK guru tersebut tidak kenal lelah dalam membagikan ilmu. Sehingga suatu waktu sempat mengajar seni karawitan di kampus alumni dia sendiri yaitu kampus PGSD UPI Purwakarta dan secara kebetulan mendapatkan jodoh mahasiswi kampus tersebut sehingga berlanjut kepelaminan pada tahun 2013. Menikah dalam keadaan menjadi guru honor tidak membuat putus asa, guru tersebut yakin bahwa Allah SWT selalu memberikan rezeki kepada setiap insan. Sehingga pada tahun 2014 guru honor tersebut melanjutkan kuliah S2 di Pascasarjana UPI Bandung.

Dengan keyakinan serta ikhtiar yang tidak mudah pudar guru honor tersebut diangkat menjadi asisten dosen pada sebuah kampus swasta di kota Karawang sampai menjadi dosen tetap di kampus tersebut dan selesai kuliah S2 pada tahun 2016. Banyak karya yang dihasilkan seperti buku pembelajaran yang ber-ISBN, HKI lagu-lagu anak, menciptakan lagu-lagu pembelajaran dan banyak juga karya-karya lainnya. Seiring waktu terus berlalu beasiswa dari kampus tempat mengajar memberikan beasiswa untuk melanjutkan studi S3 di Pascasarjana UPI Bandung pada tahun 2017 dan dengan kekuatan doa serta ikhtiar yang tidak mudah pudar akhirnya dapat mnyelesaikan studi S3 pada tahun 2020. Sekarang guru honor tersebut telah menjadi doktor serta menjadi dosen tamu di kampus-kampus lainnya. Walau sudah menyandang doktor dia tetap menjadi guru honor di salah satu sekolahan swasta di Purwakarta.

Baca Juga :  PELATIHAN MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN DIGITAL BAGI GURU DAN DOSEN”.

 

Banyak hal yang bisa dipelajari dalam kisah guru honor menjadi doktor fakta di atas, hal tersebut mengajakan bahwa kita sebagai guru harus mengejar cita-cita jangan mudah putus asa serta  tidak usah malu tetapi harus tetap tawadu, tetap mempelajari ilmu untuk memberikan inovasi baru sehingga peserta didik termotivasi untuk belajar dengan hal-hal yang baru. Guru juga sebagai karakter yang ditiru karena dalam kata guru itu berarti (digugu dan dituru) artinya semua perkataan, dan perbuatan guru sangat ditiru oleh para peserta didik kita. Dalam melaksanakan kehidupan kita sebagai manusia beriman tidak luput dari doa dan usaa karena keduanyan harus dipadukan menjadi sebuah tawakal (berserah diri kepada Allah) karena usaha tanpa doa adalah sombong. begitupun sebaliknya doa tanpa usaha adalah sia-sia. Selalu tetap optimis jangan selalu pesimis, menjaga habluminallah dan habluminannas, serta bahagiakan orang tua jangan melukai dengan kata selalu memainkan GITAR (GIat unTuk belajAR), karena menuntut ilmu wajib sampai akhir hayat.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *