Mata kuliah bahasa Indonesia dalam kurikulum kurikulum baru (2006) termasuk dalam Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdiknas RI No. 43/DIKTI/Kep/2006). Dengan demikian, pencantuman mata kuliah bahasa Indonesia dalam kurikulum Perguruan Tinggi itu dimaksudkan sebagai: (1) media pembelajaran kemampuan berbahasa Indonesia para mahasiswa, dan (2) salah satu sarana pengembangan kepribadian para mahasiswa.

Mata kuliah bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembanagan kepribadian (MPK) bertujuan agar mahasiswa menjadi ilmuwan yang profesional memiliki kompetensi dasar bahasa Indonesia, berpengetahuan, dan bersikap positif terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran yang terpusat pada proses (Process Oriented Instruction) dimana mahasiswa melakukan proses pembelajaran dan menerapkan aktivitas belajarnya. Sejalan pula dengan teori belaar konstruktivis, dimana mahasiswa harus menemukan sendiri dan mentransformasi informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut tidak lagi sesuai. Belajar itu jauh dari mengingat. Bagi mahasiswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya sendiri, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide (Slavin, 1994: 225). Di samping itu, mampu menggunakan secara baik dan benar untuk mengungkapkan pemahaman rasa kebangsaan dan cinta tanah air, dan untuk berbagai keperluan dalam bidang ilmu, teknologi dan seni, serta profesinya.

Dr. Muhammad Akhir, S.Pd.,M.Pd (Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar)

Pelaksanaan pengajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi sampai dengan saat ini masih perlu mendapat perhatian dan ditingkatkan. Keberhasilan pembelajar bahasa berkaitan erat dengan kemauan yang keras. Belajar bahasa tidak hanya sekedar menghafal dan memproduksi bentuk yang dihafal, dibaca atau didengar saja, tetapi relevansinya lebih dari itu, yaitu harapan yang ingin dicapai untuk masa depan. Faktor ini terkait dengan penanaman nilai-nilai karakter mahasiswa seperti motivasi, sikap, minat, perhatian, kerjasama.

Baca Juga :  SEKOLAH FILIAL SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI JUMLAH ANAK PUTUS SEKOLAH DI DAERAH PELOSOK

Materi ajar bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) yang digunakan di perguruan tinggi sebaiknya dirancang dan disusun sesuai dengan kebutuhan dosen dan mahasiswa. Selain itu, mengacu pula pada landasan dan pola pengembangan kurikulum di Perguruan Tinggi yang didasarkan pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama pada pasal 3 tentang Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Penyusunan materi ajar mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) bahasa Indonesia perlu menanamkan nilai-nilai karakter pada setiap pokok bahasannya. Pembentukan karakter mahasiswa merupakan salah satu masalah yang tengah hangat diperbincangkan dalam dunia pendidikan. Masalah yang sering kita lihat dimedia sosial seperti pencurian, pembunuhan, pemerkosaan, dll semakin marak terjadi di masyarakat. Penanaman nilai-nilai karakter pada materi kuliah dapat ditanamkan oleh dosen melalui model dan strategi pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang mencerminkan pembentukan karakter hendaknya direncanakan dengan matang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Terdapat rumusan model pembelajaran yang dapat mengakomodasi dua hal, yaitu (a) penyampaian substansi materi sesuai dengan matapelajaran yang diajarkan dan (b) sekaligus mampu menjadi wadah pengembangan nilai-nilai karakter. Mata pelajaran bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran pokok pada semua jenjang pendidikan, tentunya saat ini mengemban kedua tugas tersebut (Agus Nuryatin dkk,  2009). Penerapan karakter pada mata kuliah bahasa Indonesia di perguruan tinggi memerlukan pemahaman tentang konsep, teori, meteodologi dan aplikasi yang relevan dengan pembentukan karakter (character building) dan pendidikan karakter (character education).

By Muhammad Akhir

Dosen Universitas Muhammadiyah Makassar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *