HASAN, S.Pd (Mahasiswa PPS Pendidikan Dasar Unismuh Makassar )

Dalam menyikapi program Digitalisasi Sekolah, jelas tuntutan terhadap kompetensi guru semakin tinggi dan kompleks. Guru tidak hanya mendidik, mengajar, dan mentransfer ilmu kepada peserta didik. Guru juga harus mampu mengintegrasikan pendidikan karakter di setiap proses belajar mengajar, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

Guru sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta keberhasilan program-program pemerintah di bidang pendidikan. Tentu dalam hal ini termasuk program Digitalisasi Sekolah. Guru dituntut harus bersikap bijak dalam melaksanakan kurikulum, mengembangkannya dan mengaplikasikannya dengan berbagai metode pelajaran. Harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan variatif, tidak monoton yang menjadikan peserta didik bosan. Guru harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang variatif agar peserta didik betah dan senang dalam belajar. Bahkan merasa rindu atau rugi bila mereka tidak belajar

Menurut saya, Saat ini peningkatan kompetensi guru merupakan program prioritas yang terus ditingkatkan kualitas pelaksanaannya. Program ini akan dilaksanakan berbasis zona dengan mengoptimalkan peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

Menghadapi revolusi industri 4.0, kita sebagai seorang guru dituntut menguasai sumber-sumber di mana peserta didik bisa belajar. Guru harus mampu mengarahkan perserta didik karena mereka bisa belajar dari mana saja. Dalam hal ini, guru berfungsi sebagai resource linker atau penghubung sumber belajar. Perlu diingat pula, bahwa peran guru adalah memfasilitasi peserta didik, yaitu mencari berbagai sumber yang relevan. Sehingga, jelas nantinya peserta didik harus belajar dengan siapa dan memerlukan fasilitas apa. Untuk itu, guru harus belajar terus menerus dan berkelanjutan. Mengingat dunia informasi dan iptek terus berkembang seiring kemajuan zaman.

Baca Juga :  "HYPNOTEACHING: SOLUSI ANTI STRESS PEMBELAJARAN DI ERA PANDEMI"

Guru juga harus menjadi penjaga gawang informasi, dimana guru harus jeli terhadap informasi yang bermanfaat dan informasi yang membahayakan. Mengingat di dunia maya banyak informasi negatif yang mampu memengaruhi idiologi negara dan budaya Indonesia. Digialisasi Sekolah tak menghilangkan tatap muka Perlu disadari bahwa Digitalisasi Sekolah tidak akan menghilangkan proses pembelajaran dengan tatap muka. Karena pembelajaran dengan tatap muka menjadi hal penting dan fungsi guru tak tergantikan oleh teknologi. Justru dengan dalam Digitalisasi Sekolah, pembelajaran akan diperkaya dengan konten-konten digital. Hal inilah yang mendukung guru dalam mengembangkan pembelajaran yang mengasikkan bagi peserta didik.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di era revolusi industri 4.0 melalui Digitalisasi Sekolah, guru dapat belajar dari berbagai sumber. Tinggal bagaimana kemampuan guru dalam memilah dan memilih sumber informasi untuk memperkaya pembelajaran, Serta bagaimana guru menciptakan metode baru dalam mengaplikasikan informasi dan ilmu pengetahuan bersama peserta didik dalam proses belajar mengajar terutama dalam hal digitalisasi sekolah.

Seorang guru itu adalah orang yang menginspirasi bahwa selalu ada bebatuan di jalan yang menghadang dan bagaimana memanfaatkan batu tersebut dan guru juga sebagai ujung tombak generasi tunas bangsa, gurulah yang pertama mengukir akan dijadikan apa generasi muda ini.

Pesan dari penulis, jadilah seorang guru yang mampu menjadikan anak didik sebagai generasi muda yang bisa membuat semua hal yang sulit menjadi mudah dipahami, yang rumit menjadi mudah dimengerti, atau yang sukar menjadi mudah dilakukan, itulah pendidik yang sejati.

By Hasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *