Herawati (Mahasiswa S1 PGSD Unismuh Makasssar)

Pendidikan adalah media pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan dan penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak (John Dewey 1-4). Pendidikan tidak memiliki batas ruang dan waktu, bisa saja pendidikan dimulai dari seseorang masih dalam kandungan misal seorang ibu yang biasa mengajak berinteraksi dengan calon anak melalui bicara secara langsung, memperdengarkan musik, dan Al Quran Murottal. Pendidikan juga tidak hanya terjadi di tempat formal seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan tinggi tetapi bisa melalui les, home schooling, e-learning, atau yang serupa untuk anak.

Menurut Hartono dan Hunt, lembaga pendidikan salah satunya berkaitan dengan fungsi yang nyata yakni memperpanjang masa remaja karena siswa masih bergantung secara ekonomi kepada keluarga.

Kurang seimbangnya antara pendidikan formal dalam hal ini teori yang didapatkan dalam pendidikan formal dengan pengaplikasian teori dalam menyelesaikan permasalahan secara nyata menjadikan sesorang akan lamban dalam berpikiran secara desawa. Sesorang yang hanya bergantung dengan ekonomi keluarga tidak pernah merasakan kesulitan karena keinginan yang tidak terpenuhi atau jika mendapatkan masalah di lingkungan maka orang tua kadang mengcover anaknya dengan dalih kasih sayang padahal seharusnya disanalah kita sebagai orangtua memberi pengajaran kepada anak bagaimana meneyelesaikan masalah dengan baik dan benar serta kemandirian. Akibatnya sangat mengkhawatirkan melihat seperti apa sekarang ini remaja atau anak yang bahkan tak segan melakukan tindak kekerasan bahkan pembunuhan kepada orangtuanya sendiri ataupun lingkungannya. Layar berita di TV hampir setiap hari menayangkan berita tentang seorang anak yang membunuh orang tuanya karena masalah sepele. Salah satu kasus yang pernah menjadi sorotan media adalah Reinhard Sinaga yang melakukan kasus pemerkosaan dan pelecehan tercatat paling banyak yang pernah terjadi di Kerajaan Inggris. Terbukti dengan pendidikan tinggi dengan dukungan ekonomi dari keluarga tidak serta merta dapat menjadikan seseorang menjadi saluran mobilitas ke status yang lebih tinggi atau paling tidak sesuia dengan status orang tuanya sebagaimana fungsi pendidikan. Menurut David Peponeo yaitu sebagai transmisi (pemindahan) kebudayaan, memilih dan mengajarkan peranan sosial, menjamin integrasi sosial, sekolah mengajarkan corak kepribadian dan sebagai sumber inovasi sosial.

Baca Juga :  STRATEGI PEMBELAJARAN ONLINE HANYA AKAN MENJANGKAU ANAK-ANAK DARI KELUARGA KAYA

Terdapat beberapa fungsi pendidikan, yatu pertama, fungsi pendidikan sebagai transmisi (pemindahan) kebudayaan seringkali kita atau sebagian besar orang menjadi salah kaprah bahwa budaya timur khususnya budaya indonesia berbeda dan tidak sesuai dengan budaya barat. Orang indonesia kadang meniru budaya barat bukan dari hal positif misal kecanggihan teknologinya. Kedua,  fungsi pendidikan memilih dan mengajarkan sosial sangat marak kita temui kesenggangan sosial, kehidupan masyarakat menjadi individualis padahal itu tidaklah sesuai dengan budaya sosial di masyarakat kita. Contoh kecil adab anak kepada orang tua atau cara berpakaian. Ketiga, fungsi pendidikan sebagai penjamin intergrasi sosial sebagai proses penyesuaian antarunsur dalam masyarakat majemuk sehingga terjadi keserasian dalam kehidupan sosial bermasyarakat. Keempat, fungsi pendidikan mengajarkan corak kepribadian. Pendidikan menyeimbangkan pengetahuan jasmani dan rohaniayahnya berupa olahraga, kesehatan, latihan kebiasaan dan tata tertib, dan pendidikan agama agar tujuan pendidikan tercapai disamping dengan tujuan sebagai intelek. Kelima, fungsi pendidikan sebagai inovasi sosial yang banyak ditemui dikalangan para pelajar mahasiswa sebagai bentuk pengembangan dan penemuan baru baik dalam bidang teknologi maupun penelitian dan pengembangan ilmu yang telah ada sebelumnya untuk pembaharuan menyesuaikan dengan tuntutan zaman atau cara kerja yang lebih efisien.

Sebagai usaha agar fungsi pendidikan dapat tercapai terlebih di masa pandemi covid-19 semakin menantang para intelek maupun para pengajar untuk berinovasi bagaimana pembelajaran terus berjalan dan tentunya memperhatikan protokol kesehatan. Terlebih kepada pendidikan di tingkat sekolah dasar yang tantangannya justru lebih berat. Peran serta anggota keluarga menjadi sangat penting karena menjadi media pengawas dalam proses pembelajaran sang anak. Tentunya kerjasama harus terbangun antar orang tua dengan para tenaga pendidik dalam hal ini guru demi tercapainya fungsi pendidkan di masa covid-19.

Baca Juga :  SINERGITAS GURU DAN ORANG TUA DALAM OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *