Nur Hidayah (Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar)
Pendidikan karakter adalah upaya dalam mengembangkan potensi peserta didik dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa agar memiliki nilai dan karakter sebagai karakter pribadinya. Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, budi, moral dan watak yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menentukan baik buruk dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu pendidikan karakter secara psikolgi mencakup dimensi moral reasoning, moral feeling dan moral behavior ( Mulyasa,2011 : 32 ).
Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi, kreativitas dan spiritual). Menurut Perpress Nomor 87 Tahun 2017 tentang penguatan pendidikan karakter disebutkan bahwa penguatan pendidikan karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggungjawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga dengan kelibatan dan kerjasama antara satuan pendidikan keluarga, masyarakat, sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Di era globalisasi kemajuan teknologi semakin hari semakin meningkat. Di zaman sekarang anak lebih mengutamakan Gadget dari pada belajar, hal ini dikarenakan arus globalisasi yang semakin mewabah di dunia anak. mereka cenderung diperbudak oleh media massa yang semakin popular dari masa ke masa. Dengan adanya perubahan diera globalisasi maka setiap individu harus bisa menyesuaikan dirinya dengan baik atas perubahan tersebut.Dengan adanya pendidikan karakter diharapkan generasi muda bisa lebih memperhatikan setiap budaya yang masuk didalam lingkunagnnnya dengan arti bisa menentukan dan menempatkan dirinya ke hal yang positif dan negatif.
Lickona (1991 : 20-22) dalam bukunya yang berjudul “ education for character : how our schools can teach respect and responbility” menyatakan bahwa salah satu alasan mengapa pendidikan karakter itu diperlukan bagi suatu bangsa adalah adanya kenyataan bahwa kekurangan yang paling mencolok pada diri anak adalah dalam hal nilai-nilai moral. Orang tua yang kurang perhatian menjadi salah satu alasan utama mengapa sekolah sekarang merasa terdorong untuk terlibat dalam pendidikan nilai-nilai moral dan karakter. Sedangkan menurut Zuchdi (2010) bahwa pendidikan karakter disekolah merupakan kebutuhan vital agar generasi penerus dapat dibekali dengan kemampuan-kemampuan dasar yang tidak saja mampu menjadikan long life education sebagai salah satu karakter penting untuk hidup diera reformasi yang bersifat global tetapi juga mampu berfungsi dengan peran serta yang positif baik sebagai pribadi, sebagai anggota keluarga, sebagai warga negara, maupun sebagai warga dunia. Untuk itu harus dilakukan upaya-upaya instrumrntal untuk meningkatktan keefektifan proses pembelajarannya disertai pengembangan kultur yang positif.
Dalam konteks makro, menurut Kemendiknas (2010 : 29-31), penyelenggaraan pendidikan karakter mencakup keseluruhan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian mutu yang melibatkan seluruh unit utama di lingkungan pemangku kepentingan pendidikan nasional. Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/atau kelompok yang unik-unik sebagai warga negara.
Pemikiran Doni Koesoema tentang penerapan pendidikan karakter diera globalisasi adalah dalam penerapan pendidikan karakter harus ada unsur rujuan, pendidik, siswa, dan kurikulum yang saling terintegrasi sehingga upaya dalam menerapkan pendidikan karakter tidak menemui hambatan yang berarti. Disamping itu, penerapan pendidikan karakter juga memerlukan metode efektif dan metode integral. Kedua metode ini harus ada dalam hal penerapan, Karena kedua metode ini sama-sama memiliki sifat saling melengkapi.
Dalam menghadapi era globalisasi pendidikan sangat diperlukan untuk membangun karakter bangsa baik dari pendidikan formal, informal maupun nonformal. Pendidikan karakter di era globalisasi adalah tantangan bagi generasi muda untuk dapat mewujudkan nilai-nilai karakter bangsa di era yang semakin berkembang ini. Yang paling berperan untuk dapat memperkuat karakter bangsa adalah generasi muda sebagai character builder (sebagai pembangun kembali karakter bangsa), character enabler (sebagai pemberdaya karakter) dan character engineer (sebagai perekayasa karakter).