Titikus Endang (Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar )
Sekolah dasar (SD) adalah wadah anak-anak untuk belajar, bermain serta tempat pembentukan karakter. Sekolah Dasar juga adalah tempat pertama setelah TK untuk menambah wawasan bagi anak-anak yang akan memulai mengenal pendidikan dan diri mereka sendiri serta lingkungannya.
Jadi yang perlu diketahui pendidikan yaitu suatu proses pembelajaran pengetahuan, kemampuan serta keterampilan yang dilihat dari kebiasaan setiap orang, yang menjadi bahan warisan dari orang sebelumnya hingga sekarang. Pendidikan juga memiliki arti lain berasal dari bahasa inggris yaitu Education, dimana dari bahasa latinnya yaitu Eductum. Dengan artian kata “E” yaitu sebuah proses perkembangan dari dalam keluar kemudian kata “Duco” dengan artian yang sedang berkembang.
Menurut Aristoteles pendidikan adalah salah satu fungsi dari suatu negara, dan dilakukan, terutama setidaknya, untuk tujuan Negara itu sendiri.
Sedangkan karakter menurut (Puskur, 2010) Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakininya dan digunakannya sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Sekolah dasar sebagai wadah pendidikan anak dimana pendidikan bukan semata-mata hanya tentang pembelajaran, membaca dan menghitung. Melainkan tempat anak untuk belajar membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang perlu dilakukan disekolah dan lingkungan masyarakat dan mana yang sekiranya tidak boleh dilakukan dilingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Tugas guru dalam proses pendidikan formal di sekolah adalah memberikan pembelajaran, pengarahan dan bimbingan.
Dimana pembelajaran menyangkut : (1) Belajar menghitung (2) Belajar membaca dan sebagainya, pengarahan dan bimbingan menyangkut : (a)Mengarahkan agar peserta didik mampu membedakan mana yang baik dan mana yang kurang baik. (b) Mengarahkan peserta didik yang memiliki kemampuan dalam suatu bidang agar bisa dikembangkan. (c) Mengarahkan agar karakter peserta didik yang kurang baik, menjadi karakter yang bisa mencerminkan diri seorang pelajar
Banyak orang yang beranggapan bahwa sekolah dasar adalah wadah belajar saja, tampa disadari bahwa Sekolah Dasar adalah saran belajar dan bermain. Kenapa sekolah dikataka sebagai wadah belajar dan bermanin ?
Pada umumnya anak-anak yang duduk dibangku Sekolah Dasar (Formal) adalah anak-anak yang berumur mulai dari 5-6 tahun, jadi tidak menutup kemungkinan bahwa anak yang berumur 5-6 tahun adalah anak-anak yang tentu dalam masa bermain.
Tugas orang tua ataupun guru dalam fase anak disekolah dasar adalah hanya memberikan bimbingan dan mengarahkan ke sisi yang positif. Bukan semata-mata hanya menekankan agar anak terus belajar-belajar dan belajar tampa bermain, karena anak-anak tentu memiliki dunia mereka sendiri dalam istilah “Dunia belajar sambil bermain”.
Tentu akan banyak sisi positif yang dirasakan oleh anak ketika hanya belajar saja yang mereka lakukan, salah satunya adalah anak akan cenderung tidak memiliki empati terhadap temannya dan tidak memiliki minat untuk hidup sosial. Dan anak juga akan merasa tertekan dan terpaksa ketika orang tua/guru lebih menekankan disatu sisi seperti belajar saja.
Jadi perlu diketahui penyeimbangan dalam proses belajar adalah anak memiliki dunia sendiri yaitu “Dunia belajar dan bermain”. Bukankah akan semakin bagus ketika akan bisa lebih kreatif, inovatif dan memiliki teman atau kelompok bermain. Contohnya Anak-anak akan lebih semangat belajar ketika memiliki sahabat bermain agar bisa belajar bersama.