Bandung, Indonesia Approach Education (IAE) menyelenggarakan Webinar “Merdeka Belajar dan Mengajar” dengan mengusung tema “Setiap Anak Punya Ragam Potensi Kecerdasan, Yuk Kita Kenali dan Kembangkan Sambil Tetap Belajar di Rumah” melalui aplikasi zoom, Sabtu (13/6/2020). Pemateri Webinar ini adalah Dr. Mubiar Agustin, M.Pd. Dosen SPs dan FIP PGPAUD UPI yang juga menjabat sebagai kepala seksi eksternal Humas UPI, Muh. Erwinto Imran, S.Pd., M.Pd., dosen UNISMUH Makasar dan Ketua IA Education, dan Anggy Giri Prawiyogi, M.Pd., dosen UBP Karawang, dengan moderator Yoga Adi Pratama, M.Pd. ketua IA Education Jawa Barat dan Founder Pohaci Founcation. Peserta yang mendaftar sebanyak 796 yang terdiri dari praktisi pendidikan dan akademisi namun karena keterbatasan kuota peserta ada aplikasi zoom, maka yang berhasil ikut dari awal sampai dengan selesai sebanyak 370 peserta. Para peserta didominasi olehi guru-guru, mahasiswa dan dosen se-Indonesia, namun orang tua siswa pun tidak mau ketinggalan ambil bagian dalam webinar ini dikarenakan materi webinar yang relevan dan penting sekali untuk dipelajari.
Materi yang dibahas dalam webinar ini adalah mengenali dan mengembangkan potensi kecerdasan jamak anak selama di rumah. Webinar ini berlangsung selama dua jam, dimulai pada pukul 10.00 wib sampai dengan 12.00 wib. Pada sesi pertama Mubiar Agustin memaparkan materi mengenai ciri-ciri dan cara mengembangkan kecerdasan jamak. Menurut Mubiar Agustin, penting sekali untuk mengenali ciri-ciri dan mengetahui cara mengembangkan kecerdasan jamak anak agar kehidupan anak ke depannya lebih baik. Lebih lanjut Mubiar Agustin menjelaskan mengenai kurikulum pendidikan harus berbasis kecerdasan jamak, artinya kurikulum harus dikembangkan dalam prinsip 1) Menghargai anak, aman dan ramah; 2) Berfokus pada perkembangan anak; 3) Menyenangkan dan bermakna, 4) Mudah dilakukan anak, dan 5) Menyentuh perasaan, akal dan juga iman.
Berangkat dari pernyataan Howard Gardner “Kontribusi pendidikan yang paling besar bagi perkembangan anak adalah dapat membantu anak menemukan keahlian yang sesuai dengan minat dan bakatnya, dimana anak akan merasa puas dan kompeten” Muh. Erwinto pada sesi kedua menjelaskan bahwa pembelajaran di kelas harus dikembangkan dengan memperhatikan kecerdasan masing-masing peserta didik. Lebih lanjut, Muh. Erwinto menjelaskan Model Pembelajaran RADEC sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk bisa mengembangkan kecerdasan jamak anak. Selain karena sintaksnya berkesesuaian dengan kecerdasan jamak, model RADEC juga dikembangkan dengan melihat kondisi dan konteks keIndonesiaan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran RADEC merupakan model hasil karya anak bangsa, Dr. Paed. Wahyu Sopandi, M.A.
Pada sesi ketiga, Anggy Giri menjelaskan contoh praktik mengembangkan kecerdasan jamak. Khususnya pada kecerdasan musikal. Anggy Giri menjelaskan bahwa cara mengembangkan kecerdasan musikal anak adalah melalui beberapa praktik sederhana, yakni sering memutarkan lagu yang sesuai dengan usianya, mengajak dan mengajarkan bermain Salat musik, memperkenalkan beragam alat musik, mengajak menonton pertunjukan music, dan memberikan apresiasi positif saat anak memainkan alat musik atau bernyanyi. (Yoga Adi Pratama)
Materi tadi sangat bagus, sayang tidak busa gabung di grup wa. Bisakah materi-materi tadi dikirim ke email saya?. Terimakasih sebelumnya.
Alhamdulillah hirobilallamin…saya termasuk orang yang beruntung telah mengikuti webinar ini , jujur … saya rada rada gaptek , tp dengan kondisi sekarang , saat ini sy telah menggunakan mencoba aplikasi apa itu zoom , webex untuk mengikuti webinar , subhanallah saya bersyukur sekali… terima kasih
semoga lebih banyak lagi materi enting yang bisa di webinarkan biar menambah ilmu bagi guru
Terimakasih Bapak, ilmunya sangat bermanfaat
Sudah bagus dan mantab
Terimakasih banyak
Sangat bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia pada situasi pandemi seperti sekarang