Nurul Mutmainnah (Mahasiswi S1 PGSD Unismuh Makassar)

Dampak mewabahnya virus corona (covid-19) di Indonesia telah dirasakan di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Dengan adanya wabah ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repulik Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Melalui pendidikan, akan melahirkan generasi penerus yang cerdas intelektual maupun emosional, terampil, dan mandiri untuk mencapai pembangunan bangsa ini.Namun muncul polemik masyarakat pada metamorfosa di masa pandemi Covid-19.

Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para  guru dan dosen karena harus kreatif dalam mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Namun bukan hanya bagi guru dan dosen saja, hal ini juga adalah tantangan berat bagi para orangtua dan peserta didik. Tak sedikit orangtua yang mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh melalui  daring (online) ini. Terlebih bagi anak usia dini hingga sekolah menengah yang belum merata ketersediaan fasilitas teknologi sebagai media pembelajaran. Meskipun sebagian besar sudah mengenal digital, tapi sisi operasionalnya belum diterapkan dalam media pembelajaran.

Bagi peserta didik yang bermukim di daerah terpencil, belajar dari rumah tentunya bukanlah sesuatu yang mudah. Selain karena belum banyak dari mereka yang melek teknologi, ketersediaan jaringan internet juga menjadi kendala bagi mereka untuk melaksanakan kegiatan belajar dari rumah. Bahkan kebanyakan dari orang tua peserta didik juga buta aksara sehingga  kesulitan mengajari anak mereka di rumah secara mandiri.

Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menginisiasi program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI. Program Belajar dari Rumah mulai tayang di TVRI  sejak 13 April 2020, dimulai pukul 08.00.

Baca Juga :  “ANDA PENULIS PEMULA, UBAH MINDSET”

Pelaksanaan program ini merupakan kelanjutan dari langkah Kemdikbud menyediakan sarana yang bisa dipakai oleh para siswa/i untuk melaksanakan “Belajar dari Rumah” selama pandemi Covid-19. Program ini ditujukan kepada para siswa/i jenjang TK/PAUD, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.

Program Belajar dari Rumah di TVRI itu sebagai bentuk upaya Kemdikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan di masa darurat Covid-19. Khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik secara ekonomi maupun letak geografis.

Namun  program ini belum banyak membantu pendidikan di wilayah terpencil, karena banyak dari warga di wilayah terpencil belum memiliki alat eletronik untuk mengakses program Belajar dari Rumah, yaitu televisi. Kenyataan yang terjadi di beberapa wilayah juga adalah tidak semua peserta didik yang memiliki televisi dapat menjangkau saluran TVRI dari wilayah tempat mereka bermukim.

Karena sulitnya mengakses internet dan program bellajar dari rumah yang telah disediakan oleh pemerintah melalui saluran televisi yakni TVRI, di daerah pelosok, para guru harus mengunjungi rumah siswa satu persatu agar siswa tersebut dapat tetap memperoleh pendidikan. Para guru tersebut mengunjungi rumah siswa secara bergantian, metode pembelajaran yang  digunakan para guru pun dominan penugasan dikarenakan mereka harus mengefisienkan waktu yang mereka miliki agar dapat mengunjungi rumah siswa secara merata dalam kurun waktu yang singkat perharinya.

Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan banyak inovasi oleh para tenaga pendidik maupun pemerintah agar pendidikan selama masa pandemi covid-19 ini dirasakan secara merata oleh para siswa/i,  baik itu yang berada di wilayah perkotan maupun di wilayah terpencil, yang memiki status ekonomi menengah ke atas maupun status ekonomi menengah ke bawah.

Baca Juga :  QUO VADIS PENDIDIKAN KITA

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *