Dr. Anggy Giri Prawiyogi, M.Pd.

Dosen PGSD UBP Karawang

Wakil Ketua IA Education

Gemercik hujan selalu membasahi bumi pada malam pergantian tahun baru, banyak kendaraan yang berlalu lalang dijalanan, terompet saling bersautan, petasan-petasan saling berteriak diatas awan, serta orang-orang sibuk untuk mencari tempat yang asik untuk merayakan tahun baru. Namun berbeda dengan malam tahun ini, kebanyakan orang memilih untuk berdiam di rumahnya masing-masing dengan keluarganya untuk sekedar minum kopi, makan-makan, serta bercanda gurau bersama keluarganya, karena untuk mengurangi tersebarnya virus corona. Semenjak Corona mewabah di negeri kita pada pertengahan bulan maret 2020 Indonesia mengalami berbagai penurunan dalam segala bidang, yaitu bidang kesehatan, perdagangan, pendidikan, serta bidang-bidang lainnya. Sebagai tenaga pendidik kita fokus dalam memperbaiki bidang pendidikan supaya pendidikan di Indonesia tidak menurun dan bisa tetap terlaksana dan berjalan dengan baik pada berbagai jenjang. Menghadapi tahun baru ini kita harus mempunyai semangat baru, inovasi-inovasi baru, pecapaian baru, tujuan baru, karya-karya baru, serta inspirasi baru untuk menjalankan bidang pendidikan, karena tanpa adanya perubahan baru semua akan seperti biasa saja seperti tahun-tahun sebelumnya.

Menghadapai tahun baru 2021 perlu adanya kolaborasi serta penerapan ASI. Dimana ASI ini sebuah kepanjangan dari Agama, Seni, dan Ilmu. Ketiga aspek tersebut sangat penting diperhatikan dalam menghadapi tahun baru ini, karena ketika ketiga aspek tersebut dimiliki oleh kita, maka kita siap menghadapi tahun baru dengan berbagai kekuatan iman dari agama, kreatifitas dari seni, serta kematangan teori dari ilmu. Dalam tulisan ini penulis berbagi sedikit pengalaman mengenai ASI dalam menyongsong tahun baru ini, karena dengan agama hidup kita pasti terarah, terarah dalam segala peraturan-peraturan Allah SWT sehingga kita menjalani kehidupan dengan keimanan dan ketaqwaan sehingga menjadikan hidup kita terarah dan tidak menyimpang. Dengan seni hidup kita menjadi indah, indah dalam apa? indah dalam berproses, berkarya, berkreativitas, serta menciptakan hal-hal baru yang menyenangkan. Terakhir adalah dengan ilmu, hidup kita menjadi mudah, mudah dalam mengerjakan sesuatu, karena sudah ada ilmunya, teorinya, serta aturan-aturannya yang membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari terutama dalam bidang pendidikan.

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai ASI untuk menyambut tahun baru 2021 supaya kita bisa menghadirkan karya-karya baru serta siap menghadapi berbagai rintangan dalam dunia pendidikan yang akan dihadapi.

  1. Agama

Agama adalah tata cara yang mengatur peribadahan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta tata cara yang mengatur hubungan manusia dengan manusia yang lain serta manusia dengan lingkungannya, yang merupakan bagian dari makhluk ciptaan Tuhan.

Manfaat pendidikan agama Islam untuk menghadapi masa depan sangat banyak sekali, khususnya apabila sudah berkeluarga, pendidikan tersebut berperan sebagai pengetahuan untuk mendidik diri sendiri dan keluarganya kelak, dalam bermasyarakat, dan juga sebagai perisai untuk cobaan-cobaan perkembangan zaman yang semakin beraneka ragam. Semua itu tidak akan berjalan lancar apabila tidak ada kekuatan iman yang mendasar pada diri generasi muda. Karena dengan iman, seseorang mempunyai pendirian yang akan mempertahankannya dari berbagai situasi dan kondisi yang akan terjadi. Seperti yang dijelaskan oleh (hafidz, kastolani, 2009, hlm. 157) bahwa sesungguhnya pendidikan Islam merupakan model pendidikan yang telah menumbuhkan generasi beriman, siap mengorbankan dirinya, berkhidmat untuk masyarakat, dan memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada umat manusia, telah menunaikan peran yang istimewa dalam mentransfer nilai-nilai keislaman dan peradaban Islam dari generasi terdahulu kepada generasi mendatang dan dari generasi tua kepada generasi muda.
Maka untuk itu pentingnya pendidikan agama Islam pada generasi muda ialah untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Islam yang sesuai dengan perintah Allah swt. dan menanamkan Akhlakul Karimah sebagai bekal menuju jalan yang telah disiapkan oleh allah swt. untuk hamba-hambanya yang mau dengan ikhlas belajar sesuai dengan ajaran Islam. Adapun hal-hal yang harus dikerjakan sebelum melaksanakan pembelajaran dalam membina agama ajarkan hal-hal yang sederhana tetapi begitu sangat bermanfaat untuk menyongsong masa depan seperti melaksanakan sunat-sunatnya ajaran Nabi Muhammad SAW seperti puasa senin dan kamis, memberi sedekah, shalat tahajud, serta melaksanakan duha setiap harinya itu akan membantu sekali dalam menghadapi tahun baru 2021 ini.

Baca Juga :  KOMPETENSI GURU DI ERA DIGITALISASI SEKOLAH

Adapun fungsi agama dalam kehidupan masyarakat antara lain :
a. Berfungsi Edukatif

Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut memberikan ajaran-ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan melarang. Kedua unsur suruh dan larangan ini mempunyai latar belakang mengarahkan bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing.
b. Berfungsi Penyelamat

Dimanapun manusia berada dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diajarkan oleh agama.Keselamatan yang diberikan oleh agama kepada penganutnya adalah keselamatan yang meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat. Dalam mencapai keselamatan itu agama mengajarkan para penganutnya melalui: pengenalan kepada masalah sakral, berupa keimanan kepada Tuhan.
c. Berfungsi Sebagai Pendamaian

Melaui agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapa kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah akan segera menjadi hilang dari batinnya apabila sesoerang pelanggar telah menebus dosanya melalui tobat, pensucian ataupun penebusan dosa.
d. Berfungsi Sebagai Sosial Kontrol

Para pengganut agama sesuai dengan ajaran agama yang dipeluknya terikat batin kepada tuntunan ajaran tersebut, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Ajaran agama oleh penganutnya dianggap sebagai pengawasan sosial secara individu maupun kelompok.

  1. Seni

Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani manusia. Herbert Read (dalam The Meaning of Art, 1931) mengungkapkan secara sederhana “seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan”. Dalam proses kehidupan manusia, seni tidak pernah absen untuk ikut andil dalam perkembangan kehidupan tersebut. Kehidupan manusia yang terus bergerak menjadi lebih modern dan lebih rumit, diiringi dengan kemajuan seni yang bentuk dan nilainya juga semakin kompleks. Selain itu, fokus seni selalu berubah menyesuaikan diri dengan perubahan sosial, budaya, ekonomi, politik bahkan kecenderungan pengaruh agama (kepercayaan) yang sedang berlangsung pada masa tersebut.

Seni selalu menggambarkan peristiwa serta pola pikir yang berkembang di masyarakat yang hidup di suatu tempat dan suatu waktu, seperti dokumentasi lengkap yang selalu dapat dijadikan referensi oleh masyarakat pada masa sesudahnya. Dari potret peristiwa tersebut, seni selalu memiliki misi menurut kebutuhan dan kepentingan dari manusia. Seni tidak hanya memiliki esensi sebagai bentuk dari keindahan. akan tetapi seni juga memiliki nilai-nilai yang diemban untuk disampaikan kepada pihak tertentu. Bentuk penyampaian yang menyenangkan merupakan sebuah strategi yang jitu untuk mencapai suatu tujuan. Metode semacam inilah yang terus dipergunakan oleh manusia untuk menghadapi tahun baru ini. Seni tidak bisa dilepaskan kehadirannya dari semua nilai yang terkandung di dalamnya, termasuk juga tujuan dari penyampaian seni kepada pihak lain selain si pelaku seni tersebut, sehingga aspek seni sering digunakan atau dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia, termasuk pada proses pengajaran. Aspek seni dapat menentukan kualitas pengajaran yang dilakukan guru. Guru yang memiliki apresiasi seni yang tinggi cenderung aktif, kreatif, inovatif, serta selalu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga akan memiliki lebih banyak metode atau cara dalam menyampaikan materi ajar kepada peserta didiknya. Siswa pada umumnya suka terhadap pembelajaran seni di kelasnya sehingga seni harus dimiliki guru minimal dalam proses pembelajaran ada sedikit seni yang dibubuhkan di dalamnya.

Baca Juga :  Webinar Pendidikan dan Silaturahmi Nasional IKA FKIP Unismuh Makassar

Contohnya seni dalam bidang bermain musik, berbagai penelitian menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kecerdasan musik pada siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya melalui (1) memperkenalkan musik di dalam kelas, (2) mendengarkan musik, (3) membuat instrumental musik di kelas. Untuk setiap tujuan, kelas diperkaya dengan musik dengan menggunakan beragam teknik secara bervariasi. Penggunaan musik di kelas akan membantu meningkatkan kegembiraan siswa dalam belajar dan sekaligus juga dapat meningkatkan efektivitas ketercapaian tujuan. Yang tidak kalah pentingnya belajar melalui musik dan atau belajar dengan musik, serta belajar tentang musik dapat memberikan banyak manfaat bagi perkembangan baik fisik maupun mental siswa. Menurut Yampolsky (dalam Muzni, 2005) mengatakan bahwa “Pendidikan kesenian dan pengalaman berkesenian sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat untuk anak-anak dan peserta didik, baik pertumbuhan mental maupun pertumbuhn jiwa”. Menurut Prof. Ramesh Ganta (dalam Kongres International Society for Education Through Art di Asia Pasifik, 1994), “bangsa yang menggusur pendidikan seni dari kurikulum sekolahnya akan menghasilkan generasi yang berbudaya kekerasan di masa depan karena kehilangan kepekaan untuk membedakan nuansa baik dan indah dengan buruk dan tidak indah”.

Untuk itu seni sangat penting diterapkan pada lingkungan pendidikan supaya pembelajaran lebih indah dan menyenangkan. Adapaun peranan seni dalam kehidupan secara umum dapat dilihat berdasarkan karakteristik seni itu sendiri. Menurut Depdiknas (2003:1), kesenian memiliki peran multidimensional, multilingual, dan multikultural. Multidimensional adalah mengembangkan kompetensi meliputi persepsi, pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi dan produktivitas dalam menyeimbangkan fungsi otak sebelah kanan dan kiri, dengan cara memadukan secara harmonis unsur-unsur logika, kinestetik etika, dan estetika. Feld (dalam Muzni, 2005) mengemukakan peran pendidikan seni yang multidimensional pada dasarnya dapat mengembangkan kemampuan dasar manusia, seperti fisik, perseptual, intelektual, emosional, sosial, kreativitas dan estetik.

Baca Juga :  WORKSHOP NASIONAL REVITALISASI TRADISI DALAM PEMAJUAN KEBUDAYAAN

Multilingual adalah mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri dengan berbagai cara dan media, seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran, dan berbagai perpaduannya. Peran seni yang multilingual dapat menembangkan kemampuan manusia dalam berkomunikasi melalui beragam bahasa disamping bahasa verbal. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa untuk berekspresi dan berkomunikasi secara visual atau rupa, bunyi, gerak dan keterpaduannya. Sifat multikultural mengandung makna kesenian menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap keragaman budaya Nusantara dan mancanegara sebagai wujud pembentukan sikap menghargai, bertoleransi, demokratis, beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

Seni dalam menyongsong tahun 2021 ini dalam bidang seni rupa bisa kita membuat karya-karya seni rupa terapan (yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari), seni musik bis akita menciptakan lagu-lagu ciptaan bertema tentang pandemik atau  Covid-19 dengan cara daring atau luring, seni tari bisa menciptakan Gerakan-gerakan yang sederhana yang mudah ditiru orang lain.

  1. Ilmu

Tidak kalah pentingya dari agama dan seni yakni adalah ilmu. Kata “ilmu” berasal dari bahasa Arab yaitu (alima, ya’lamu, ‘ilman) yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim (HR. Ibnu Majah No. 22) serta orang yang berilmu akan diangkat derajatnya. Allah SWT berfirman: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al-Mujadilah 58:11). Ilmu pengetahuan amat penting bagi setiap individu bahkan dapat meningkatkan martabat manusia. Di dalam Islam, menuntut ilmu juga merupakan suatu ibadah kepada Allah dan terdapat beberapa matlamat tertentu dalam proses menuntut ilmu. Pentingnya mempunyai ilmu adalah untuk membuktikan kekuasaan Allah SWT. Matlamat ini adalah untuk menguatkan kepercayaan dan keimanan manusia terhadap Allah SWT. Dengan adanya ilmu, manusia dapat membaca Al-Qur’an yang mana terkandung di dalamnya segala persoalan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Menuntut ilmu tidak hanya terbatas pada hal-hal ke akhiratan saja, tetapi juga tentang keduniaan. Jelaslah kunci utama keberhasilan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat adalah ilmu.

Dengan ilmu hidup kita akan menjadi mudah, mudah dalam menggapai cita-cita, mudah dalam melaksanakan proses pembelajaran, serta mudah dalam mendidik karena kita bisa mengetahui berbagai hal karena ilmu. Untuk itu terdapat beberapa manfaat ilmu yaitu: dengan ilmu dapat memecahkan berbagai macam persoalan, dengan ilmu menunjukan kebenaran dan terhindar dari kesalahan, serta dengan ilmu bisa mengembangkan pembelajaran serta bisa berbagi ilmu dengan yang lainnya.

Implementasi dari menguasai ilmu juga bisa memanfaatkan situasi pandemik ini dengan membaut buku fiksi maupun non fiksi, seperti membuat kumpulan puisi, cerpen, dongeng serta membuat model-model pembelajaran yang menyenangkan.

Itulah sekilas implelmentasi ASI dalam kehidupan menghadapi tahun baru 2021. Dengan ASI kita dapat mengendalikan diri, menguatkan iman dan taqwa, berkreasi, berinspirasi, berinovasi, mengamalkan ilmu yang bermanfaat bagi yang membutuhkannya serta menghasilkan karya-karya baru walaupun berada dalam situasi pandemik Covid-19.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *